I Nyoman Adi Triginarsa
1504505026
Universitas Udayana/Fakultas Teknik/Jurusan
Teknologi Informasi
Manajemen Jaringan dan Server (B)
I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
I. DEFINISI
JARINGAN KOMPUTER, KONSEP DAN SYARAT
Di jaman sekarang,
jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru. Hampir semua layanan digital
menggunakan jaringan komputer (terutama internet). Hamper setiap orang saat ini
dapat dengan mudah terkoneksi ke internet dan menggunakan layanan-layanan yang
ada di dalamnya.
1. Definisi
Jaringan Komputer
Terdapat banyak
definisi oleh para ahli mengenai jaringan computer. Penulis menggunakan
referensi utama dari buku karya Forouzan. Sehingga definisi jaringan computer
disepakati sesuai dengan definisi Forouzan. Menurut Forouzan di dalam bukunya
yang berjudul Computer Network A Top Down
Approach, disebutkan bahwa jaringan computer adalah hubungan dari sejumlah
perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain (a network is a interconnection of a set of devices capable of
communication). Perangkat yang dimaksud pada definisi ini mencakup semua
jenis perangkat computer (computer desktop, computer jinjing, smartphone PC tablet) dan perangkat
penghubung (router, switch, modem, hub).
Jadi, dapat dibayangkan
bahwa jika kita menyebutkan jaringan computer (Computer Network), akan terdapat minimal dua buah computer atau
perangkat yang saling terhubung satu sama lain. Di dalam sebuah jaringan
computer yang lebih luas, akan terdapat beragam perangkat computer dan
perangkat terhubung lainnya yang saling terhubung. Terjadi proses komunikasi
dan transfer paket data di dalamnya.
2. JARINGAN KOMPUTER BERDASARKAN MEDIA
TRANSMISI
Berdasarkan media transmisi yang
digunakan, jaringan komputer dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai
berikut.
1. Jaringan
Komputer Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan
ini media transmisi data yang digunakan berupa kabel. Kabel tersebut
digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya agar bisa
saling bertukar informasi/ data atau terhubung dengan internet. Salah satu
media transmisi yang digunakan dalam wired network adalah kabel UTP.
2. Jaringan
Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network)
Dalam jaringan
ini diperlukan gelombang elektromagnetik sebagai media transmisi
datanya. Berbeda dengan jaringan berkabel (wired network), jaringan
ini tidak menggunakan kabel untuk bertukar informasi/ data dengan komputer lain
melainkan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirimkan sinyal
informasi/ data antar komputer satu dengan komputer lainnya. Salah satu media
transmisi yang digunakan dalam wireless network yaitu wireless
adapter.
3. JARINGAN KOMPUTER BERDASARKAN TOPOLOGI
Di dalam jaringan komputer dikenal
adanya topologi jaringan. Topologi jaringan komputer didefinisikan sebagai
suatu teknis, cara, dan aturan di dalam merangkai dan menghubungkan berbagai
komputer dan perangkat terhubung lainnya ke dalam sebuah jaringan komputer,
sehingga membentuk sebuah hubungan yang bersifat geometris. Topologi ini
bersifat sebuah rancangan (desain), yang kemudian dapat diimplementasikan
secara langsung melalui sejumlah perangkat keras penghubung pada jaringan
komputer. Berikut merupakan macam-macam dari topologi jaringan komputer.
1. Topologi Bus
|
Sumber
: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIqMqMK0kp_5E10qT2JgJU3laC3Ju5bMeaw8mO1n6zQ1vPA6zup1nCtYc0bf0v9fkt4dVBNb6RDGMAmn-xCWM4G3IZ0SpVTDGfeSt4JCyOMa-SFqy0Ecj9QhfFemjh5jh9RlAQ8jlUgTgd/s1600/topologi+bus.jpg
|
Topologi bus bisa dibilang topologi yang
cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya. Topologi ini biasanya
digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan
dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node. Topologi
bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node
clientdan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut
biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end.
Kelebihan
Topologi Bus :
- Proses biaya instalasi yang cukup
murah karena menghemat kabel.
- Mudah dalam hal instalasi
- Maintenance jaringan tidak rumit.
- Mudah dalam penambahan client dan tidak mengganggu jaringan yang lain.
- Mudah dalam hal instalasi
- Maintenance jaringan tidak rumit.
- Mudah dalam penambahan client dan tidak mengganggu jaringan yang lain.
Kekurangan Topologi Bus :
- Jika salah satu kabel pada
jaringan putus maka akan mengganggu jaringan yang
lainnya.
- Proses pengiriman dan penerimaan data yang kurang terkoordinir artinya sering terjadi
tabrakan data saat proses pengiriman data.
- Tidak dapat dikembangkan untuk jaringan kedepannya.
lainnya.
- Proses pengiriman dan penerimaan data yang kurang terkoordinir artinya sering terjadi
tabrakan data saat proses pengiriman data.
- Tidak dapat dikembangkan untuk jaringan kedepannya.
2. Topologi Star
|
Sumber
: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4FnPIP-_ukpRAuhvgfvuGOp75QgRgsmCGl6cpZyVVIkxh2zJmppwJ-ifqa4tEghDucQKo7FX2IeGJqiQ0wt9FkXldFZcjXoohhDTpmPoXC_UReiFQAhF0GKxpgGyRyatD4KO0ufh_9w9Z/s1600/topologi+star.jpg
|
Topologi star atau bintang merupakan
salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch/
hubuntuk menghubungkan client satu dengan client yang
lain.
Kelebihan
Topologi Star :
- Tingkat
keamanan yang cukup baik
- Bersifat fleksibel / mudah dalam hal instalasi
- Proses pertukaran data yang tidak terlalu rumit.
- Mudah dalam hal troubleshooting jaringan karena satu client menggunakan satu jalur
akses
- Mudah untuk penambahan dan pengurangan komputer client.
- Bersifat fleksibel / mudah dalam hal instalasi
- Proses pertukaran data yang tidak terlalu rumit.
- Mudah dalam hal troubleshooting jaringan karena satu client menggunakan satu jalur
akses
- Mudah untuk penambahan dan pengurangan komputer client.
Kekurangan Topologi Star :
- Jika switch / hub titik
pusat rusak maka seluruh jaringna akan down.
- Jika terlalu banyak pengguna maka lalu lintas akan semakin padat dan membuat
jaringan menjadi lambat.
- Dalam proses instalasi memboroskan banyak kabel.
- Boros kabel maka akan secara otomatis memakan biaya yang cukup banyak.
- Jika port dalam HUB / switch salah satu rusak maka tidak dapat dipergunakan, bahkan
dalam jangka panjang akan merusak port - port yang lain.
- Jika terlalu banyak pengguna maka lalu lintas akan semakin padat dan membuat
jaringan menjadi lambat.
- Dalam proses instalasi memboroskan banyak kabel.
- Boros kabel maka akan secara otomatis memakan biaya yang cukup banyak.
- Jika port dalam HUB / switch salah satu rusak maka tidak dapat dipergunakan, bahkan
dalam jangka panjang akan merusak port - port yang lain.
3. Topologi Peer
To Peer (P2P)
|
Sumber
: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiGDcO-Dbe6mXTPYl1GfbtfKfCgpY1io9iRg-TMty3J4PaRt8WHpYUFDodrZa3UyiIx1L6aTSqDVr44BUTVrOfaPujOiSD99FldtG2GksMcxvkGeJREXJJ-SLSryQk0E7OsuLKPHgLZQha/s1600/topologi+peer+to+peer.jpg
|
Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses pertukaran data.
Kelebihan
Topologi Peer to Peer :
- Bandwidth yang
sangat besar
- Instalasi yang cukup mudah
- Tidak memakan biaya yang mahal
- Masing - masing PC dapat berperan sebagai client maupun server.
- Instalasi yang cukup mudah
- Tidak memakan biaya yang mahal
- Masing - masing PC dapat berperan sebagai client maupun server.
Kekurangan Topologi Peer to Peer :
- Segi
keamanan sangat kurang.
- Sulit dikembangkan untuk kebutuhan kedepannya.
- Sulit dikembangkan untuk kebutuhan kedepannya.
4. Topologi Ring
|
Sumber
: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPGHW_Qk3cOtGlAxfBCwsn1EakoOPIHsdZXKg318-PIlPX_yQtH_U0j8UZitPINXeuyq6Ja5aJmuyl5knMKh6DqT-RB_k5Y3M5Jhhf1KprqLbdwtPwx1zJoATbfRI5fpkLcTBZvDQiMEKz/s1600/topologi+ring.jpg
|
Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin. Biasanya topologi ini hanya menggunakan LANcard untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.
Kelebihan
Topologi Ring :
- Proses
instalasi yang menghebat kebutuhan kabel.
- Proses instalasi yang cukup mudah.
- Biaya instalasi yang murah.
- Semua client dianggap sama karena berada dalam satu jalur backbone.
- Proses instalasi yang cukup mudah.
- Biaya instalasi yang murah.
- Semua client dianggap sama karena berada dalam satu jalur backbone.
Kekurangan
Topologi Ring :
- Tingkat
keamanan yang kurang
- Troubleshooting yang sulit untuk ditangani.
- Jika salat satu koneksi terputus maka koneksi yang lain akan ikut terputus.
- Jaringan bersifat kaku dan tidak dapat dikembangkan untuk kedepannya.
- Troubleshooting yang sulit untuk ditangani.
- Jika salat satu koneksi terputus maka koneksi yang lain akan ikut terputus.
- Jaringan bersifat kaku dan tidak dapat dikembangkan untuk kedepannya.
5. Topologi Tree
|
Sumber
: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhC3u3MUxKMt63CqZWHGq4xkGm0jtPxpWL-8-S9iPnsY-ojUTQ-rpb-4N8hJ44VfpPq2z1Ef9uzqAy0QMCOIvRCyDCpd5njigJ7WR9sTGZipOUp5o5h7ZO8YeSemv9aPIeNLzKkxeGZK8P/s1600/topologi+tree.jpg
|
Topologi tree atau pohon merupakan
topologi gabungan antara topologi star dan juga topologi bus. Topologi jaringan
ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang
berbeda-beda.
Kelebihan
Topologi Tree :
- Merupakan
jaringan yang besar sehingga dapat mengelompokaan antara satu topologi
dengan topologi yang lainnya.
- Keamanan yang sangat terhandel.
dengan topologi yang lainnya.
- Keamanan yang sangat terhandel.
Kekurangan Topologi Tree :
- Proses
instalasi yang rumit
- Troubleshooting yang tidak mudah karena mencakup jaringan yang besar.
- Biaya instalasi yang mahal.
- Kinerja jaringan akan menjadi lambat karena user pengguna semakin banyak.
- Troubleshooting yang tidak mudah karena mencakup jaringan yang besar.
- Biaya instalasi yang mahal.
- Kinerja jaringan akan menjadi lambat karena user pengguna semakin banyak.
6. Topologi Mesh
|
Sumber
: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0YMtUILjc-X4ebrSl5tSkM_yU2hytW5tIbznHC2i4sImGlx9G45cyfyhjmafnOcSEbJofLe4taIWqVA9jyvJLp9yIecBQQOh2r1SFEhHY61HXwIdKaO06d539mNPie7tGSwWqdlU0hLMj/s1600/topologi+smesh.jpg
|
Topologi mesh merupakan bentuk topologi
yang sangat cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi
sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.
Kelebihan
Topologi Mesh :
- Jalur
pengiriman data yang digunakan cukup banyak.
- Tidak berebut jalur pada saat proses pengiriman data.
- Bandwidth yang cukup lebar.
- Teknik security yang baik pada topologi ini.
- Mempunyai jalur cadangan untuk dilewati beberapa paket data.
- Tidak berebut jalur pada saat proses pengiriman data.
- Bandwidth yang cukup lebar.
- Teknik security yang baik pada topologi ini.
- Mempunyai jalur cadangan untuk dilewati beberapa paket data.
Kekurangan Topologi Mesh :
- Saat
proses instlasi sangat membutuhkan banyak kabel karena jalur yang digunakan
sangat banyak.
- Menjadikan tempat instalasi sangat sempit dan terkesan tidak rapi.
- Proses instalasi jaringan yang cukup rumit karena harus menyambungkan jalur satu per
satu antar PC komputer.
- Memakan biaya instalasi yang mahal karena membutuhkan banyak kabel.
sangat banyak.
- Menjadikan tempat instalasi sangat sempit dan terkesan tidak rapi.
- Proses instalasi jaringan yang cukup rumit karena harus menyambungkan jalur satu per
satu antar PC komputer.
- Memakan biaya instalasi yang mahal karena membutuhkan banyak kabel.
JARINGAN
KOMPUTER BERDASARKAN JANGKAUAN GEOGRAFIS
Berdasarkan letak geografis inilah,
jaringan komputer dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu sebagai
berikut.
1. LAN (Local
Area Network)
LAN (Local Area Network)
merupakan jaringan komputer terkecil untuk pemakaian pribadi. LAN memiliki
skala jangkauan mencakup 1 KM hingga 10 KM, dalam bentuk koneksi wired (kabel), wireless (nirkabel),
maupun kombinasi keduanya. Umumnya LAN lebih banyak diimplementasikan pada sebuah
ruangan maupun sebuah gedung. Jaringan ini bersifat privat maka hanya
diperuntukkan bagi pengguna di dalam internal
organisasi/perusahaan/instansi/ruangan bersangkutan saja.
2. MAN (Metropolitan
Area Network)
|
Sumber
: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm9D5ZYYBKI5LgQIXIneOTRHT8ac285OuN2WVg8hVMYBHyauX6J3nBW_kraD600flMJdjgvy61Rk8VnfNMeX5LRJdzmA1z8gJX6Lubmf66e11gCW2byNiek6fVInkqJ_FTA1Xs0ZA-YBs/s1600/MAN.jpg
|
MAN (Metropolitan Area Network)
merupakan jaringan komputer yang memiliki cakupan area dan luas yang lebih
besar dibandingkan LAN. MAN memiliki jarak jangkauan antara 10 KM hingga 50 KM.
Wilayah jangkauan MAN dapat mencakup sebuah wilayah kota, yang didalamnya
terdapat banyak gedung dan pemukiman. Ini berarti di dalam sebuah MAN telah
terintegrasi banyak LAN yang berasal dari berbagai gedung dan pemukiman yang
ada.
3. WAN (Wide
Area Network)
WAN (Wide Area Network) merupakan
jaringan komputer yang lebih luas dari MAN, dengan cakupan area seluas sebuah
negara atau benua. WAN terdiri atas dua atau lebih MAN di dalamnya. Setiap MAN
tersebut terdiri atas dua atau lebih LAN di dalamnya. Sehingga dapat dikatakan
bahwa WAN ini merupakan gabungan dari sejumlah jaringan komputer yang berada
dalam satu kawasan seluas sebuah negara ataupun benua. Bentuk komunikasi antar
komputer di dalam WAN memerlukan adanya perangkat penghubung, salah satunya
berupa Router. Fungsi dari Router adalah membantu di dalam merutekan jalur yang
akan ditempuh oleh paket data di dalam proses transmisi paket data dan
komunikasi antarkomputer di dalam WAN tersebut.
4. Internet
Internet atau Interconnection
Networking (keterhubungan antar jaringan) merupakan jaringan komputer
yang terluas, dengan cakupan seluruh planet bumi ini. Internet menghubungkan
semua WAN, MAN, dan LAN di dalamnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa Internet
terdiri atas semua komputer dan perangkat lainnya ke dalam satu jaringan
komputer terbesar di dunia, yang menghubungkan setiap gedung, setiap tempat,
setiap pengguna komputer, dari berbagai daerah, kota, negara, pulau, benua, di
dalam kesatuan alam bumi ini.
4. Syarat
Sebuah Jaringan Komputer
Berdasarkan definisi
mengenai jaringan computer, maka untuk dapat disebut sebagai sebuah jaringan
komputer, terdapat empat buah syarat yang harus dipenuhi. Keempat syarat
tersebut yaitu :
1. Minimal terdapat
dua buah perangkat/komputer yang terhubung. Hubungan ini dapat menggunakan sarana
kabel (wired) maupun nirkabel (wireless).
2. Terdapat pengguna di dalamnya yang berinteraksi dengan pengguna lainnya maupun terhadap layanan dan penyedia layanan.
3. Terdapat data yang dipertukarkan di dalamnya. Selain data juga terdapat konten (teks, multimedia) maupun informasi (hasil pengolahan data).
4. Terdapat pemakaian secara bersama-sama (sharing) terhadap perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
2. Terdapat pengguna di dalamnya yang berinteraksi dengan pengguna lainnya maupun terhadap layanan dan penyedia layanan.
3. Terdapat data yang dipertukarkan di dalamnya. Selain data juga terdapat konten (teks, multimedia) maupun informasi (hasil pengolahan data).
4. Terdapat pemakaian secara bersama-sama (sharing) terhadap perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
II. PEMODELAN
LAYER DI DALAM JARINGAN KOMPUTER : OSI 7 LAYER, TCP/IP 4 LAYER, TCP/IP 5 LAYER
Di dalam jaringan
komputer, terdapat pemodelan secara hirarki untuk menggambarkan secara jelas
tugas dari setiap lapisan pada jaringan komputer, terkait dengan proses
pengiriman dan penerimaan paket data dari komputer pengirim ke komputer
penerima. Selain itu, pemodelan secara hirarki ini juga turut menjelaskan
fungsi-fungsi dari setiap lapisan di dalamnya terkait dengan jaringan komputer,
yang meliputi perangkat keras jaringan komputer (hardware) dan perangkat lunak jaringan komputer (software). Lapisan-lapisan inilah yang
disebut dengan pemodelan layer pada
jaringan komputer (Layering Model).
Secara umum, pemodelan
layer pada jaringan komputer memiliki dua buah model utama. Kedua model utama
tersebut meliputi pemodelan layer OSI
(Open System Interconnection) dan
pemodelan layer TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). Pemodelan Layer TCP/IP
kemudian terbagi atas pemodelan layer
TCP/IP versi umum dan pemodelan layer TCP/IP
versi Forouzan.
1. Pemodelan
Layer OSI 7 Layer
Pemodelan layer OSI (Open System Interconnection) merupakan
pemodelan yang pertama kali digunakan di dalam jaringan komputer dan ditetapkan
oleh ISO (International Standard
Organization). Pemodelan layer ini
menjadi pedoman di dalam jaringan komputer sejak awal jaringan komputer
tercipta. Selain itu, pemodelan layer OSI
juga masih tetap digunakan hingga saat ini, terutama konsep dasar di dalamnya.
Secara konseptual, pada
pemodelan layer OSI terdapat tujuh buah layer
di dalamnya. Anda dapat membayangkan ketujuh buah layer tersebut sebagai tujuh buah lapisan yang ditumpuk dari atas
ke bawah. Ketujuh buah layer ini
memiliki fungsi masing-masing di dalam jaringan komputer. Pada setiap layer, paket data yang dikirimkan
memiliki sebutan nama yang berbeda.
Ketujuh buah layer pada pemodelan layer OSI tersebut (dari bawah ke atas)
meliputi Physical Layer, Data Link Layer,
Network Layer, Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer.
1.1 Fungsi
Masing-Masing Layer pada OSI 7 Layer
Ketujuh buah layer pada pemodelan layer OSI tersebut (dari bawah ke atas)
meliputi Physical Layer, Data Link Layer,
Network Layer, Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer.
1.1.1 Physical Layer
Physical
Layer (layer fisik)
merupakan layer di lapisan pertama
(terbawah) pada pemodelan layer OSI.
Sesuai dengan namanya, lapisan (layer)
ini lebih bayak menangani perangkat fisik (hardware)
pada jaringan komputer. Termasuk juga di dalamnya pengolahan sinyal, baik
digital maupun analog.
Beberapa fungsi penting
tersebut antara lain sebagai berikut :
1.
Sebagai media
transmisi jaringan secara fisik melalui kabel jaringan (wired).
2. Ikut menentukan di dalam proses pengabelan (missal dengan RG45).
3. Ikut menentukan di dalam topologi jaringan, baik dengan Topologi Bus, Ring, Star.
4. Membantu di dalam proses pensinyalan.
5. Membantu di dalam proses sinkronisasi bit data.
2. Ikut menentukan di dalam proses pengabelan (missal dengan RG45).
3. Ikut menentukan di dalam topologi jaringan, baik dengan Topologi Bus, Ring, Star.
4. Membantu di dalam proses pensinyalan.
5. Membantu di dalam proses sinkronisasi bit data.
1.1.2 Data Link Layer
Merupakan layer di lapis kedua dan berada satu
lapis d atas Physical Layer. Data Link Layer memiliki sejumlah fungsi
penting di dalam jaringan komputer, khususnya terkait dengan kontrol data dan
kesalahan, pengalamatan fisik, serta dengan perangkat keras dan perangkat
lunak.
Beberapa fungsi
tersebut antara lain :
1.
Membantu di
dalam melakukan koreksi kesalahan terhadap aliran paket data (Error Control).
2. Membantu di dalam melakukan kontrol terhadap aliran paket data (Flow Control).
3. Menentukan operasi dari perangkat-perangkat keras (hardware) penghubung jaringan, yang meliputi hub, switch, dan router.
4. Ikut serta menentukan pengalamatan perangkat keras dengan bantuan protocol ARP (Address Resolution Protocol) dan MAC (Media Access Control) Address.
2. Membantu di dalam melakukan kontrol terhadap aliran paket data (Flow Control).
3. Menentukan operasi dari perangkat-perangkat keras (hardware) penghubung jaringan, yang meliputi hub, switch, dan router.
4. Ikut serta menentukan pengalamatan perangkat keras dengan bantuan protocol ARP (Address Resolution Protocol) dan MAC (Media Access Control) Address.
1.1.3 Network Layer
Network
Layer merupakan layer di lapis ketiga dan berada satu
lapis di atas Data Link Layer. Network Layer memiliki sejumlah fungsi
penting di dalam jaringan komputer. Beberapa fungsi tersebut antara lain :
1. Membantu di
dalam mendefinisikan alamat komputer di dalam jaringan melalui tatap muka
sistem operasi dan aplikasi.
2. Membantu di dalam pembuatan header dari paket data (Packet Header).
3. Terlibat di dalam proses Routing.
2. Membantu di dalam pembuatan header dari paket data (Packet Header).
3. Terlibat di dalam proses Routing.
1.1.4 Transport Layer
Transport
Layer merupakan layer di lapis keempat ( di atas Network Layer). Transport Layer memiliki sejumlah fungsi penting di dalam jaringan
komputer. Beberapa fungsi tersebut antara lain :
1.
Untuk memecah
paket data ke dalam beberapa buah unit paket data.
2. Memberikan penomoran untuk setiap pecahan paket data.
3. Membantu di dalam proses datagram paket data, terkait dengan pemecahan paket data menjadi unit-unit terkecil, pembungkusan pecahan paket data (Encapsulation), dan pembukaan bungkusan paket data (Decapsulation).
2. Memberikan penomoran untuk setiap pecahan paket data.
3. Membantu di dalam proses datagram paket data, terkait dengan pemecahan paket data menjadi unit-unit terkecil, pembungkusan pecahan paket data (Encapsulation), dan pembukaan bungkusan paket data (Decapsulation).
1.1.5 Session Layer
Session
Layer merupakan layer di lapis kelima dan berada di atas
Transport Layer. Sesuai dengan namanya, Session Layer memiliki sejumlah fungsi
penting terkait dengan sesi penting di dalam jaringan komputer. Antara lain
sebagai berikut :
1.
Melakukan proses
pendefinisian dan pembuatan koneksi.
2. Melakukan pemeliharaan koneksi.
3. Melakukan penghancuran koneksi (Destroy).
2. Melakukan pemeliharaan koneksi.
3. Melakukan penghancuran koneksi (Destroy).
1.1.6 Presentation
Layer
Presentation
Layer merupakan layer di
lapis keenam yang berada di atas Session
Layer. Sesuai dengan namanya, Presentation
Layer bertugas menterjemahkan data yang ditransmisikan oleh jaringan
komputer. Penerjemahan data yang ditransmisikan oleh perangkat lunak di dalam
jaringan komputer ke dalam format standar yang dapat dipahami oleh komputer
penerima maupun entitas lainnya di dalam jaringan komputer, sangat
diperlukan dan penting. Untuk itulah Presentation Layer bertugas untuk
melakukan penerjemahan ini di dalam proses transmisi paket data.
1.1.7 Application Layer
Application
Layer merupakan layer di
lapis ketujuh (teratas). Aplication Layer
memiliki sejumlah fungsi penting di dalam jaringan komputer. Beberapa
fungsi tersebut antara lain :
1.
Mendefinisikan
spesifikasi aplikasi untuk dapat berkomunikasi di dalam jaringan komputer.
2. Sebagai antar muka (interface) aplikasi dengan jaringan.
3. Memebantu di dalam pengaksesan jaringan.
2. Sebagai antar muka (interface) aplikasi dengan jaringan.
3. Memebantu di dalam pengaksesan jaringan.
1.2 Protokol
Masing-Masing Layer pada OSI 7 Layer
Ketujuh buah layer pada pemodelan layer OSI tersebut (dari bawah ke atas)
meliputi Physical Layer, Data Link Layer,
Network Layer, Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer.
1.2.1 Physical Layer
Physical
Layer tidak mempunyai
protokol yan spesifik di layer ini, karena pada layer ini hanya mengirimkan bit
bit data.
1.2.2 Data Link Layer
1.
PPP (Point to
Point Protocol)
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
2. SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
2. SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.
1.2.3 Network Layer
1.
IP
(Internetworking Protocol)
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.
1.2.4 Transport Layer
1.
TCP (Trasmission
Control Protocol)
Protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi.
2. UDP (User Datagram Protocol)
Protokol connectionless dan proses-to-procces yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang informasi data pada layer di atasnya.
Protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi.
2. UDP (User Datagram Protocol)
Protokol connectionless dan proses-to-procces yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang informasi data pada layer di atasnya.
1.2.5 Session Layer
1.
NETBIOS
Berfungsi sebagai penyiaran pesan maksud nya memungkinkan user mengirim pesan tunggal secara serempak ke komputer lain yang terkoneksi.
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface)
Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
4. PAP (Printer Access Protocol)
Berfungsi printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
Berfungsi sebagai penyiaran pesan maksud nya memungkinkan user mengirim pesan tunggal secara serempak ke komputer lain yang terkoneksi.
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface)
Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
4. PAP (Printer Access Protocol)
Berfungsi printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
1.2.6 Presentation
Layer
1.
TELNET
Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima.
3. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol yang digunakan dalam suatu manajemen jaringan.
Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima.
3. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol yang digunakan dalam suatu manajemen jaringan.
1.2.7 Application Layer
1.
HTTP (Hyper Text
Transfer Protokol)
Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www. HTTP juga merupakan protokol yang meminta dan menjawab antar klien dan server.
2. FTP (File Transfer Protokol)
Protokol internet yang berjalam dalam layer aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan internet.
3. NFS (Network File system)
Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna di klien komputer untuk menngakses file melalui jaringan dengan cara yang sama dengan bagaiman penyimpanan lokal yang diaksesnya.
4. DNS (Domain Name System)
Protokol yang digunakkan untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat.
5. POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload kedalam jaringan local.
6. MIME (Multipurpose Internet Mail Exension)
Protokol yang digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
7. SMB (Server Messange Block)
Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-server file ke DOS dan Windows.
8. NNTP (Network News Transfer Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menerima dan mengirim newsgroup.
9. DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
Layanan yang memberikan no IP kepada komputer yang meminta nya secara otomatis.
Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www. HTTP juga merupakan protokol yang meminta dan menjawab antar klien dan server.
2. FTP (File Transfer Protokol)
Protokol internet yang berjalam dalam layer aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan internet.
3. NFS (Network File system)
Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna di klien komputer untuk menngakses file melalui jaringan dengan cara yang sama dengan bagaiman penyimpanan lokal yang diaksesnya.
4. DNS (Domain Name System)
Protokol yang digunakkan untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat.
5. POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload kedalam jaringan local.
6. MIME (Multipurpose Internet Mail Exension)
Protokol yang digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
7. SMB (Server Messange Block)
Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-server file ke DOS dan Windows.
8. NNTP (Network News Transfer Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menerima dan mengirim newsgroup.
9. DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
Layanan yang memberikan no IP kepada komputer yang meminta nya secara otomatis.
2. Pemodelan Layer TCP/IP (Versi Umum)
Pemodelan Layer TCP/IP muncul sebab akibat dari
adanya beragam kekurangan pada pemodelan layer
OSI serta pemodelan layer OSI
mulai tidak relevan dengan perkembangan zaman, terutamanya aplikasi dan
jaringan komputer itu sendiri. Meskipun secara konseptual, pemodelan layer OSI masih tetap dipakai di dalam
ilmu Jaringan Komputer. Pemodelan Layer TCP/IP
lebih simple dan ringkas dengan hanya empat layer
saja di dalamnya. Pemodelan Layer TCP/IP
menggunakan konsep paket protocol TCP/IP yang memiliki empat buah subrpotokol
di dalamnya, yang kemudian menjadi keempat layer
pada pemodelan layer TCP/IP ini.
2.1 Fungsi
Masing-Masing Layer pada Layer TCP/IP (Versi Umum)
Berikut ini akan
dibahas keempat layer (dari bawah ke
atas) pada pemodelan Layer TCP/IP
versi umum beserta dengan fungsi masing-masing layer dan penamaan untuk setiap paket data di dalamnya.
2.1.1 Link Layer (Data Link/Network Access)
Link
Layer (Data Link/Network Access) merupakan layer terbawah pada pemodelan layer
TCP/IP. Link Layer berfungsi untuk
menjelaskan protocol yang digunakan pada topologi jaringan, interface yang digunakan, flow control dan sebagainya. Secara umum
layer ini berfungsi untuk
mendefinisikan beragam metode di dalam jaringan ke dalam lingkup link local jaringan pada komputer yang
sedang berkomunikasi. Pada layer ini
unit data disebut dengan Frame, yang terdiri atas Frame Header , Frame Data, dan Frame
Footer. Link Layer (Data Link/Network Access) dapat
disetarakan dengan Physical Layer dan
Data Link Layer pada pemodelan layer OSI.
2.1.2 Internet Layer
Internet
Layer yaitu layer di lapis kedua (di atas Link Layer/Data Link/Network Access)
yang berfungsi untuk pergantian datagram pada jaringan. Layer ini menyediakan interface
jaringan yang seragam, dengan menyembunyikan topologi yang digunakan.
Selain itu, layer ini juga mengurusi
pengalamatan dan routing. Itu
sebabnya pada layer ini terdapat IP header dan IP data. Internet Layer dapat disetarakan dengan Network Layer pada pemodelan layer
OSI.
2.1.3 Transport Layer
Transport
Layer yaitu layer di lapis
ketiga (di atas Internet Layer) yang
berfungsi untuk menyediakan konektivitas antarproses (end to end service), channel pergantian data untuk aplikasi, transmisi end to end message, dengan
menggunakan TCP (untuk connection
oriented) dan UDP (untuk connectionless).
Transport Layer dapat disetarakan
dengan Transport Layer pada pemodelan
layer OSI.
2.1.4 Application Layer
Application
Layer yaitu layer di lapis
teratas yang berfungsi untuk komunikasi data antar aplikasi dan komputer (dalam
hal ini disebut peer). Beberapa
protocol jaringan berjalan di layer
ini, antara lain SMTP, HTTP, FTP. Application
Layer settara dengan Session Layer,
Presentation Layer, dan Application
Layer pada pemodelan layer OSI.
3. Pemodelan Layer TCP/IP (Versi Forouzan)
Dibandingkan dengan
pemodelan layer TCP/IP secara umum,
pada pemodelan layer TCP/IP versi
Forouzan terdpat penambahan satu layer
di lapisan terbawah, yaitu Physical Layer.
Nilai lebih dari pemodelan layer
TCP/IP versi Forouzan ini adalah dilibatkannya perangkat fisik (beserta dengan
proses di dalamnya dan fungsionalitasnya) sebagai sebuah layer tersendiri bernama Physical
Layer dan berada di lapisan terbawah ( Di bawah Data Link Layer). Hal ini juga menjadikan pemodelan layer TCP/IP versi Forouzan sedikit
mirip dengan pemodelan layer OSI,
namun lebih ringkas dan padat dibandingkan pemodelan layer OSI, karena hanya memiliki lima buah layer saja di dalamnya.
3.1 Fungsi
Masing-Masing Layer pada Layer TCP/IP (Versi Forouzan)
Berikut ini akan
dibahas kelima layer (dari bawah ke
atas) pada pemodelan Layer TCP/IP
versi Forouzan beserta dengan fungsi masing-masing layer dan penamaan untuk setiap paket data di dalamnya.
3.1.1 Physical Layer
Physical
Layer merupakan layer terbawah pada pemodelan layer TCP/IP versi Forouzan. Physical Layer berkaitan erat dengan
koneksi wired (kabel) pada jaringan
komputer dan berhubungan dengan fisik dari jaringan komputer, yang mencakup
perangkat keras pengubung pada jaringan komputer, pensinyalan, bit data,
transmisi data dalam bentuk analog dan digital, serta media transmisi di dalam
jaringan komputer. Pada Physical Layer,
paket data disebut dengan bit. Physical Layer memiliki sejumlah fungsi
penting di dalam jaringan komputer. Beberapa fungsi penting tersebut antara
lain :
1. Menjadi media
transmisi secara (wired connection/koneksi
melalui kabel) pada jaringan komputer, termasuk juga di dalamnya transmisi
digital dan analog.
2. Berperan di dalam proses topologi jaringan.
3. Berperan di dalam proses pensinyalan, dalam hal ini mencakup digital dan analog.
4. Berperan di dalam proses bit data m sinkronisasi bit data, bit rate.
5. Terkait dengan koneksi wired pada Physical Layer, maka Physical Layer juga berperan di dalam proses pengabelan ( missal dengan RG 45).
2. Berperan di dalam proses topologi jaringan.
3. Berperan di dalam proses pensinyalan, dalam hal ini mencakup digital dan analog.
4. Berperan di dalam proses bit data m sinkronisasi bit data, bit rate.
5. Terkait dengan koneksi wired pada Physical Layer, maka Physical Layer juga berperan di dalam proses pengabelan ( missal dengan RG 45).
3.1.2 Data Link Layer
Data
Link Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi Forouzan memiliki
definisi dan fungsionalitas yang sama dengan Data Link (Network
Access/Link Layer) pada pemodelan TCP/IP versi umum.
3.1.2 Network Layer
Network
Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi Forouzan memiliki
definisi dan fungsionalitas yang sama dengan Network Layer pada pemodelan TCP/IP versi umum.
3.1.2 Transport Layer
Transport
Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi Forouzan memiliki
definisi dan fungsionalitas yang sama dengan Transport Layer pada pemodelan TCP/IP versi umum.
3.1.2 Application Layer
Application
Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi Forouzan memiliki
definisi dan fungsionalitas yang sama dengan Application Layer pada pemodelan TCP/IP versi umum.
Tabel Perbandingan pemodelan layer OSI dan layer
TCP/IP Versi Umum
TCP/IP
|
Layer ke
|
OSI Model
|
Application
|
1
|
Application
|
2
|
Presentation
|
|
3
|
Session
|
|
Transport
|
4
|
Transport
|
Internet
|
5
|
Network
|
Link/Network Access
|
6
|
Data Link
|
7
|
Physical
|
Tabel Perbandingan pemodelan layer TCP/IP Versi
Umum dan Versi Forouzan
TCP/IP Model Umum
|
Layer ke
|
Layer ke
|
TCP/IP Model Forouzan
|
Device Jaringan
|
-
|
1
|
Physical Layer
|
Link Layer/Network Access
|
1
|
2
|
Data Link
|
Network
|
2
|
3
|
Network
|
Transport
|
3
|
4
|
Transport
|
Application
|
4
|
5
|
Application
|
Referensi
:
Eka Pratama, I Putu
Agus. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014.
Wijaya, Ari Angga. "Mengenal Berbagai Macam Topologi Jaringan serta Kelebihan dan Kekurangannya". http://ilmukomputer.org/ .
Kamalia, Adiba. “PENGERTIAN,
FUNGSI DAN PROTOCOL PADA OSILAYER”. http://www.academia.edu/8419845/PENGERTIAN_FUNGSI_DAN_PROTOCOL_PADA_OSILAYER
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang meninggalkan komentar teman :)